Entri Populer

Senin, 28 November 2011

laporan tanah C-ORGANIK & pengapuran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kandungan bahan orgnik pada masing – masing horison merupakan bentuk besarnya akumulasi bahan oorganik dalam keadaaan lingkungan yang berbeda.Komponen bahan organik yang penting adalah C dan N.Kandungan bahan organik itu dengan mengalihkan  ditentukan secara tidak langsung yaitkan u dengan mengalikan kadar C dengan suatu faktor yang umumnya sebagai berikut :Kandunagn bahan organik =C *1,724.Bila jumlah C organik dalam tanah dapat diketahui maka kandungan bahan organik merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan tanah.Dan dalam pengapuran berfungsi dlam mempengaruhi kondisi tanah bereaksi masam  cukup baik untuk pertumbuhan tanaman ,Dan salah satu contoh tanah mineral dan organik yang bereaksi masam  yaitu,Ultisol,Oksisol,Andisol.
1.2 MANFAAT
1.Mempengaruhi kondisi tanah bereaksi masam sehingga cukup baik untuk pertumbuhan
tanaman/jazad mikro
2.menghilangkan pengaruh racun Al,Fe atau Mn.
3.menambah unsur basa Ca (atau Mg).
4.meniadakan fiksasi P (atau Mo)
(TIM DOSEN,2010)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN C-ORGANIK
  • Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
(anonymous,2010)
  • Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
(anonymous,2010)
2.2 PENGERTIAN PENGAPURAN
  • Pengapuran adalah Proses penambahan kapur untuk meningkatkan pH tanah.                                                                                                                     (anonymous,2010)
  • Pengapuran ialah teknologi yang paling tepat dalam pemanfaatan tanah yang cuam dengan menambah kapur untuk meningkatkan pH tanah, sampai tanah tersebut mejadi netral
(anonymous,2010)
2.3 MANFAAT C-ORGANIK
  • Fisik:
ü  sebagai pengikat mineral menjadi granular
ü  untuk menjaga kandungan air tanah
  • kimia:
ü  sebagai sumber unsur hara tanaman
ü  dan meningkatkan serapan tanah essensial makro dan mikro
ü  makro: C, N, H, O, P, K, Ca, Mg, S
ü  mikro: Cl, Cu, Mo, B, Fe, Mn, Zn
ü 
2.4 MANFAAT PENGAPURAN
  • Untuk meningkatkan pH tanah
  • Untuk menambahkan unsur hara
  • Mengurangi keracunan FE, Mn, Al (tanaman kerdil)
  • Untuk menjaga mikroorganisme tanah
  •  
2.5 KRITERIA PENILAIAN SIFAT KIMIA TANAH
  • beberapa sifat kimia tanah:
1.      derajat keasaman tanah (pH)
reaksi tanah menunjukan sifat kecuaman atau alkalinitas yang dinyatakan dalam nilai pH. Nilai pH menunjukan banyaknya konsistensi ion hydrogen dalam tanah,
2.      c-organik
bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika, maupun biologi tanh. Penetapan kandungan bahan organic dilakukan berdasarkan jumlah c-oraganik (anonymous,2010)
3.      N-total
Nitrogen merupakan unsure hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5% bobot tanaman yang berfungsi terutama dalam pembentukan protein.
(hanafiah,2005)
4.      Unsure-unsur lain yang meliputi:
ü  P-bray
ü  Kalium
ü  Natrium
ü  Kalsium
ü  Magnesium
5.      Kapasitas tukar kation (KTK)
KTK ialah sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan bahan organic atau kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan kandungan bahan organic rendah atau tanah berpasir
6.      Kejenuhan basa
KB ialah perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen
(andre,2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1 ALAT, BAHAN, DAN FUNGSI
  • Alat
ü  Gelas ukur: untuk mengukur volume larutan
ü  Tabung elemeyer: untuk tempat mencapur larutan
ü  Pipet tetes: untuk menambahkan larutan tertentu dengan volume tertentu
ü  Fial film: untuk tempat pengendapan
ü  pH meter: untuk mengukur pH larutan
ü  ruang asam: ruang khusus untuk tempat reaksi selama 15 menit
ü  stopwatch: untuk menentukan waktu reaksi
ü  alat titrasi: untuk menitrasi larutan
ü  alat pengaduk: mengaduk larutan agar cepat bereaksi
ü  timbangan: untuk menimbang
ü  ayakan (0,5mm): untuk mengayah sampel tanah
  • bahan:
ü  KCrO
ü  HSO
ü  HO
ü  HPO
ü  Fenilanin
ü  CaCO
ü  FeSO
ü  20 gram oksisol
ü  20 gram litisol
ü  Sampel tanah
3.2 ALUR KERJA
  • C-organik
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
Ayak sampel tanah menggunakan ayakan. Dan ambil 0,5 gr sampel tanah yang sudah di ayak dan masukan ke tabung elemeyer



Tambahkan larutan KCrO sebanyak 10 ml
Tambahkan HSO sebanyak 20 ml



Diamkan diruang asam selama 15 menit
Lalu tambahkan aquades/air/HO sebanyak 200 ml untuk pengenceran
Lalu tambahkan 10 ml HPO 85%



Tambahkan indicator fenilanin sebanyak 30 tetes



Letakan di atas alat pengaduk mekanik dan masukan magnet mengaduk mekanik ke tabung erlemeyer



Aturlah buret di atas tabung erlemeyer, dan masukan FeSO ke buret untuk menetrasi larutan di tabung erlemeyer



Alirkan FeSO ke erlemeyer secara perlahan, hingga larutan berwarna hijau
Catat hasil praktikum
  • Pengapuran
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan



Ambil oksisol sebanyak 20 gr



Pisahkan 20 gr oksisol mejadi 10 gr oksisol



10 gr masukan ke fial film (OI) dan 10 gr yang lain masukan ke fial film yang lain (OII)



Masukan air ke dalm OI dan masukan larutan CaCO ke dalam OII



Tutup kedua fial film dan kocok ± 20 kali



Diamkan dengan larutan mengendap



Ambil litisol sebanyak 20 gr dan perlakukan sepert pada oksisol sehingga ada UI dan UII



Setelah semuanya mengendap ukur pH ke 4 bahan tesebut dengan pH meter



Catat hasilnya
3.3 ANALISA PERLAKUAN
Ø  C-ORGANIK
  • Sampel di timbang 0,5 gram
  • Ditambahkan KCrO untuk meningkatkan karbon-karbon dalam tanah
  • Ditambahkan HSO untuk memecah rantai karbon yang telah diikat oleh KCrO
  • Dimasukan ke ruang pengasaman selama 15 menit di diamkan idealnya 30 menit karena gasnya tidak bisa dihirup
  • Ditambahkan HO sebanyak 200 ml, untuk menghentikan reaksi HSO
  • Ditambahkan HPO sebanyak 10 ml, untuk menghilangkan FeSO pada proses titrasi
  • Ditambahkan indicator difenilamin sebanyak 30 tetes
  • Di titrasi dengan FeSO dengan alat buret
Ø  PENGAPURAN
  • Menggunakan sampel tanah 10 gram
  • Dikocok selama 5 menit
  • Di endapkan selama 10 menit
  • Lalu mengukur pH menggunakan alat pH meter
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 DATA C-ORGANIK DAN PENGAPURAN
Ø  DATA C-ORGANIK
V mm blanko: 10,5 ml
V mm FeSO: 10 ml
FKA: 1,25
Ø  DATA PENGAPURAN
pH UI: 4,8
pH UII: 4,93
pH OI: 4,65
pH OII: 6,51
ket:
UI: ultisol+air
UII: ultisol+kapur
OI: oksisol+air
OII: oksisol+kapur
4.2 PERHITUNGAN C-ORGANIK DAN PENGAPURAN
Ø  C-ORGANIK
c-organik= ml blanko – ml sampel x 3 x fKA
ml blanko x gr tanah
(10,5 – 10) 3 x 1,25
10,5 x 0,5
1,5 x 1,25
5,25
0,3571
Bahan organic= 100 x % c-organik
58
100 x 0,3571
58
0,6156
diket:
ml blanko: 10,5 ml
ml FeSO: 10 ml
FKA: 1,25
4.3 INTERPRETASI DATA
Semakin meningkat data yang di peroleh,maka perbandingan akan semakin kecil di dapat,karena itu sudah menjadi ketentuan yang berlaku.Data dapat di hitung melalui praktikum ini agar lebih mudah mengetahui hasil atau data yang di peroleh,selain itu juga kita dapat mempelajarinya agar dapat memperoleh ilmu yang berguna dan bermanfaat dalam praktikum C-ORGANIK dan Pengapuran ini.
DAFTAR PUSTAKA
v  Anonymous.2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah.Malang.FPUB
v  Anonymous.2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah
http://Dasar Ilmu tanah.blogspot.com/unsri/bahan ajar online.
v  Hanafiah.K.A.2009.Dasar-dasar Ilmu tanah.Divisi buku perguruan tinggi.PT grafindo persada:JAKARTA
v  Handayanto,Eko,etall.2009.Dsar Ilmu Tanah.FPUB Malang.
v  Madjid,A.2007.Dasar Ilmu Tanah
http://dasar-dasar ilmu tanah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar