BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kandungan
bahan orgnik pada masing – masing horison merupakan bentuk besarnya akumulasi
bahan oorganik dalam keadaaan lingkungan yang berbeda.Komponen bahan organik
yang penting adalah C dan N.Kandungan bahan organik itu dengan
mengalihkan ditentukan secara tidak langsung yaitkan u dengan mengalikan
kadar C dengan suatu faktor yang umumnya sebagai berikut :Kandunagn bahan
organik =C *1,724.Bila jumlah C organik dalam tanah dapat diketahui maka
kandungan bahan organik merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan
tanah.Dan dalam pengapuran berfungsi dlam mempengaruhi kondisi tanah bereaksi
masam cukup baik untuk pertumbuhan tanaman ,Dan salah satu contoh tanah
mineral dan organik yang bereaksi masam yaitu,Ultisol,Oksisol,Andisol.
1.2 MANFAAT
1.Mempengaruhi
kondisi tanah bereaksi masam sehingga cukup baik untuk pertumbuhan
tanaman/jazad
mikro
2.menghilangkan
pengaruh racun Al,Fe atau Mn.
3.menambah
unsur basa Ca (atau Mg).
4.meniadakan
fiksasi P (atau Mo)
(TIM DOSEN,2010)
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN C-ORGANIK
- Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
(anonymous,2010)
- Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
(anonymous,2010)
2.2
PENGERTIAN PENGAPURAN
- Pengapuran adalah Proses penambahan kapur untuk meningkatkan pH tanah. (anonymous,2010)
- Pengapuran ialah teknologi yang paling tepat dalam pemanfaatan tanah yang cuam dengan menambah kapur untuk meningkatkan pH tanah, sampai tanah tersebut mejadi netral
(anonymous,2010)
2.3 MANFAAT
C-ORGANIK
- Fisik:
ü
sebagai pengikat mineral menjadi granular
ü
untuk menjaga kandungan air tanah
- kimia:
ü
sebagai sumber unsur hara tanaman
ü dan
meningkatkan serapan tanah essensial makro dan mikro
ü
makro: C, N, H, O, P, K, Ca, Mg, S
ü
mikro: Cl, Cu, Mo, B, Fe, Mn, Zn
ü
2.4 MANFAAT
PENGAPURAN
- Untuk meningkatkan pH tanah
- Untuk menambahkan unsur hara
- Mengurangi keracunan FE, Mn, Al (tanaman kerdil)
- Untuk menjaga mikroorganisme tanah
2.5 KRITERIA
PENILAIAN SIFAT KIMIA TANAH
- beberapa sifat kimia tanah:
1.
derajat keasaman tanah (pH)
reaksi tanah
menunjukan sifat kecuaman atau alkalinitas yang dinyatakan dalam nilai pH.
Nilai pH menunjukan banyaknya konsistensi ion hydrogen dalam tanah,
2.
c-organik
bahan organik
dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika, maupun biologi tanh. Penetapan
kandungan bahan organic dilakukan berdasarkan jumlah c-oraganik
(anonymous,2010)
3.
N-total
Nitrogen
merupakan unsure hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5% bobot tanaman yang
berfungsi terutama dalam pembentukan protein.
(hanafiah,2005)
4.
Unsure-unsur lain yang meliputi:
ü
P-bray
ü
Kalium
ü
Natrium
ü
Kalsium
ü
Magnesium
5.
Kapasitas tukar kation (KTK)
KTK ialah
sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan
bahan organic atau kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih tinggi dari pada
tanah-tanah dengan kandungan bahan organic rendah atau tanah berpasir
6.
Kejenuhan basa
KB ialah
perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan kapasitas tukar
kation yang dinyatakan dalam persen
(andre,2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1 ALAT,
BAHAN, DAN FUNGSI
- Alat
ü
Gelas ukur: untuk mengukur volume larutan
ü
Tabung elemeyer: untuk tempat mencapur larutan
ü
Pipet tetes: untuk menambahkan larutan tertentu dengan volume tertentu
ü Fial
film: untuk tempat pengendapan
ü pH
meter: untuk mengukur pH larutan
ü
ruang asam: ruang khusus untuk tempat reaksi selama 15 menit
ü
stopwatch: untuk menentukan waktu reaksi
ü alat
titrasi: untuk menitrasi larutan
ü alat
pengaduk: mengaduk larutan agar cepat bereaksi
ü
timbangan: untuk menimbang
ü
ayakan (0,5mm): untuk mengayah sampel tanah
- bahan:
ü K₂Cr₂O₇
ü H₂SO₄
ü H₂O
ü H₃PO₄
ü Fenilanin
ü CaCO₃
ü FeSO₄
ü 20
gram oksisol
ü 20
gram litisol
ü Sampel
tanah
3.2 ALUR
KERJA
- C-organik
Siapkan alat
dan bahan yang diperlukan
Ayak sampel
tanah menggunakan ayakan. Dan ambil 0,5 gr sampel tanah yang sudah di ayak dan
masukan ke tabung elemeyer
Tambahkan
larutan K₂Cr₂O₇ sebanyak 10 ml
Tambahkan H₂SO₄ sebanyak 20
ml
Diamkan
diruang asam selama 15 menit
Lalu
tambahkan aquades/air/H₂O sebanyak 200 ml untuk pengenceran
Lalu
tambahkan 10 ml H₃PO₄ 85%
Tambahkan
indicator fenilanin sebanyak 30 tetes
Letakan di atas
alat pengaduk mekanik dan masukan magnet mengaduk mekanik ke tabung erlemeyer
Aturlah
buret di atas tabung erlemeyer, dan masukan FeSO₄ ke buret untuk menetrasi larutan di
tabung erlemeyer
Alirkan FeSO₄ ke
erlemeyer secara perlahan, hingga larutan berwarna hijau
Catat hasil
praktikum
- Pengapuran
Siapkan alat
dan bahan yang diperlukan
Ambil
oksisol sebanyak 20 gr
Pisahkan 20
gr oksisol mejadi 10 gr oksisol
10 gr
masukan ke fial film (OI) dan 10 gr yang lain masukan ke fial film yang lain
(OII)
Masukan air
ke dalm OI dan masukan larutan CaCO₃ ke dalam OII
Tutup kedua
fial film dan kocok ± 20 kali
Diamkan
dengan larutan mengendap
Ambil
litisol sebanyak 20 gr dan perlakukan sepert pada oksisol sehingga ada UI dan
UII
Setelah
semuanya mengendap ukur pH ke 4 bahan tesebut dengan pH meter
Catat
hasilnya
3.3 ANALISA
PERLAKUAN
Ø C-ORGANIK
- Sampel di timbang 0,5 gram
- Ditambahkan K₂Cr₂O₇ untuk meningkatkan karbon-karbon dalam tanah
- Ditambahkan H₂SO₄ untuk memecah rantai karbon yang telah diikat oleh K₂Cr₂O₇
- Dimasukan ke ruang pengasaman selama 15 menit di diamkan idealnya 30 menit karena gasnya tidak bisa dihirup
- Ditambahkan H₂O sebanyak 200 ml, untuk menghentikan reaksi H₂SO₄
- Ditambahkan H₃PO₄ sebanyak 10 ml, untuk menghilangkan FeSO₄ pada proses titrasi
- Ditambahkan indicator difenilamin sebanyak 30 tetes
- Di titrasi dengan FeSO₄ dengan alat buret
Ø PENGAPURAN
- Menggunakan sampel tanah 10 gram
- Dikocok selama 5 menit
- Di endapkan selama 10 menit
- Lalu mengukur pH menggunakan alat pH meter
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 DATA
C-ORGANIK DAN PENGAPURAN
Ø DATA
C-ORGANIK
V mm blanko:
10,5 ml
V mm FeSO₄: 10 ml
FKA: 1,25
Ø DATA
PENGAPURAN
pH UI: 4,8
pH UII: 4,93
pH OI: 4,65
pH OII: 6,51
ket:
UI:
ultisol+air
UII:
ultisol+kapur
OI:
oksisol+air
OII:
oksisol+kapur
4.2
PERHITUNGAN C-ORGANIK DAN PENGAPURAN
Ø C-ORGANIK
c-organik= ml
blanko – ml sampel x 3 x fKA
ml blanko x
gr tanah
(10,5 –
10) 3 x 1,25
10,5 x 0,5
1,5 x 1,25
5,25
0,3571
Bahan
organic= 100 x % c-organik
58
100 x 0,3571
58
0,6156
diket:
ml blanko:
10,5 ml
ml FeSO₄: 10 ml
FKA: 1,25
4.3
INTERPRETASI DATA
Semakin
meningkat data yang di peroleh,maka perbandingan akan semakin kecil di dapat,karena
itu sudah menjadi ketentuan yang berlaku.Data dapat di hitung melalui praktikum
ini agar lebih mudah mengetahui hasil atau data yang di peroleh,selain itu juga
kita dapat mempelajarinya agar dapat memperoleh ilmu yang berguna dan
bermanfaat dalam praktikum C-ORGANIK dan Pengapuran ini.
DAFTAR PUSTAKA
v
Anonymous.2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah.Malang.FPUB
v
Anonymous.2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah
v
Hanafiah.K.A.2009.Dasar-dasar Ilmu tanah.Divisi buku perguruan tinggi.PT
grafindo persada:JAKARTA
v
Handayanto,Eko,etall.2009.Dsar Ilmu Tanah.FPUB Malang.
v
Madjid,A.2007.Dasar Ilmu Tanah